Ilmu Medan, Peta, & Kompas


                Semua kegiatan di alam bebas pasti memiliki resiko, untuk meminimalisir resiko seorang pegiat alam harus memiliki ilmu-ilmu dasar tentang alam terbuka. Salah satu ilmu yang harus dimiliki adalah Ilmu Medan Peta Kompas atau bisa disingkat IMPK. Ilmu Medan Peta Kompas adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara menentukan letak atau posisi awal perjalanan, tujuan perjalanan, dan arah perjalanan. Ilmu ini sangat berguna bagi sesorang yang berkegiatan di alam terbuka terutama yang ingin melakukan susur alam. Sealain itu ilmu ini juga dapat dmanfaatkan untuk menentukan letak suatu objek atau benda dalam peta.
Peralatan yang dibutuhkan dalam menerapkan Ilmu Medan Peta Kompas antara lain Peta & Kompas sebagai alat utama dan alat bantu berupa Busur Derajat, Kurva, Protektor, dan Rumer. Untuk peta sendiri menggunakan peta jenis topografi atau peta bentuk bumi. Peta ini biasanya diterbitkan oleh Badan Info Geospasial, namun ada juga peta terbitan Army map service namun itu dikhususkan untuk kegiatan militer. Di dalam peta topografi terdapat judul, halaman, legenda, skala angka & garis, garis kontur, tahun pembuatan, dan deklinasi. Masing-masing memiliki fungsi tersendiri dan saling melengkapi. Peta ini memiliki ciri khas dimana terdapat garis kontur yang merupakan garis khayal yang berfungsi untuk menggambarkan tingkat ketinggian dan tingkat kecuraman suatu tempat.
Ada dua jenis kompas yang biasanya digunakan dalam penerapan IMPK ini yakni Kompas Orientering dan Kompas Bidik. Perbedaan dari kedua kompas ini adalah terletak pada bentuk, fungsi, dan cara penggunaannya. Namun untuk para pemula disarankan menggunkan kompas bidik, karena lebih akurat dalam menentukan arah. Jika sudah mengerti cara penggunaan kompas lebih disarankan menggunakan kompas Orienteering karena lebih simple. Perbedaan bentuk antara kompas bidik dan orientering terletak pada lensa bidik. Sesuai dengan namanya kompas bidik memiliki lensa bidik untuk mempermudah dalam membidik suatu objek pada derajat tertentu, sehingga dapat menetukan arah yang akan dituju. Sedangkan kompas orintering tidak memiliki lensa bidik, namun lensa ini memiliki fitur lock yang berfungsi untuk mengunci derajat yang dituju jadi tidak usah repot-repot lagi untuk memindahkan melalui target bidik.
Selanjutnya penerapan dan langkah-langkah IMPK. Pertama kita lakukan orientasi medan dari awal perjalanan, lakukan pengamatan tehadap lingkungan sekitar mulai dari jalan, objek-objek yang mencolok, dan titik-titik ekstrim yang ada. Kenali dan pahami, setelah itu lakukan resection. Pertama taruh peta topografi pada bidang datar,lalu samakan antara utara sebenarnya dan utara pada peta. Kenali  objek ekstrim seperti puncak gunung atau bukit dan lakukan pemetaan tempat, lalu aplikasikan ke peta topografi. Dengan cara ini kita dapat menentukan letak kita, utuk lebih spesifik kita dapat melihatnya pada gps atu kita juga bisa melakukannya dengan cara manual. Cara manual adalah metode dengan memanfaatkan azimuth dan back azimuth. Azimuth merupakan nilai derajat yang ditunjukkan oleh kompas pada saat kita membidik titik ekstrim. Sedangkan back azimuth diperoleh dengan cara A (derajat kompas) + 180, apabila A < 180, dan A – 180, apabila A > 180. Untuk menentukan jarak kita dapat memperolehnya dari peta dengan cara mengalikan antara jarak di peta dikalikan skala.
Sekian yang dapat saya sampaikan apabila ada yang salah bisa dikoreksi di kolom komentar. Terima kasih telah mengunjungi blog pejalan kaki semoga bermanfaat dan selamat berkegiatan.

Post a Comment

0 Comments