Pendakian Puncak Gunung Semeru via Watu Rejeng 3676 Mdpl


Jumat 4 juni 2021, perjalanan menuju atap pulau jawa dimulai. Ini merupakan kali pertama saya melakukan pendakian di puncak para dewa, setelah 2 kali gagal karena terhalang sakit pada akhir tahun 2019 dan erupsi di desember 2020. Pada pendakian ini saya melakukannya dalam rombongan yang cukup banyak, tepatnya 17 orang. Awalnya saya ragu ketika membawa rombongan besar dalam pendakian panjang ini namun seiring berjalanya waktu saya malah menikmati kekeluargaan didalamnya.

Seberes sholat jumat saya bergegas menuju titik kumpul rombongan di salah satu rumah kawan. Sesampainya disana kami langsung menaikan carier dan logistic pendakian ke mobil. Selesai menaikan barang, kami meluncur menuju ke tumpang basecamp sewa jeep. Perjalanan dari mojokerto menuju tumpang memakan waktu 2 jam. Sebelum ke basecamp kami mampir ke pasar tumpang untuk menjemput 3 kawan saya yang berasal dari Jakarta dan membeli logistic pendakian. Setelah itu kami menuju basecamp untuk beristirahat.

Pukul 10 malam kami memutuskan untuk berangkat ke ranu pane dengan alasan supaya bisa menyesuaikan suhu dan memudahkan registrasi keesokan harinya. Untuk menuju ranu panee desa terakhir dibutuhkan kurang lebih 2 jam, sesampainya disana kami menuju resort ranu pane untuk beristirahat menjaga stamina keesokan harinya.

Seberes sholat shubuh kami packing ulang logistic pendakian, membagi barang bawaan sesuai kapasitas carier yang ada. Pukul 8 pos registrasi dibuka, setelah melewati antrian yang cukup panjang giliran kelompok kami untuk verifikasi data. Tak disangka surat sehat dari salah satu kawan pendakian bermasalah, alhasil pendakian yang semula dimulai pukul 9 harus terhambat sampai jam 11 karena harus mengurus surat sehat lagi di puskesmas terdekat.

Jam tepat menunjukan pukul 11, terlalu siang untuk perjalanan panjang ini. Setelah melakukan briefing, tanpa berlama-lama lagi kami memulai pendakian, diawal pendakian kita akan disuguhi dengan hijaunya sawah dipadu dengan bukit-bukit. Jalan cukup terjal langsung menyambut tanpa basa-basi, dipadu dengan debu membuat kesan pertama yang kurang baik pada pendakian ini. setelah tanjakan track pendakian mulai agak landai, namun terkadang masih menemui tanjakan. Setelah melalui 3 pos dan jembatan cinta, Tepatnya  setelah 4 jam berjalan barulah kita dapat melihat indahnya Ranu Kumbolo, tempat paling ikonik di semeru ini. Lelah di perjalanan terbayar dengan keindahannya. Beristirahat sejenaka di pos 4 sambil menikmati pemandangan ranu kumbolo dari ketinggian. Setelah puas menikmati panorama kami menuju campground ranu kumbolo untuk mendirikan tenda dan beristirahat.


Jam 4 pagi terbangun untuk menjalankan kewajiban, setelahnya saya menuju ke bibir ranu kumbolo untuk menunggu sunrise. Sayangnya, kabut tak kunjung pergi dan memilih menetap untuk menemani pagi. Pukul 10 kami mulai berkemas dan melanjutkan perjalanan menuju kalimati campground terakhir sebelum summit attack. Perjalanan menuju kalimati cukup menguras tenaga kita harus melewati tanjakan cinta, oro-oro ombo, cemoro kandang, dan jambangan, setidaknya membutuhkan waktu 4 jam untuk sampai di Kalimati. Sesampainya disana kami memasang tenda kembali untuk beristirahat menyiapkan tenaga untuk summit attack malam harinya.

Pukul 10 malam baru bangun setelah istirahat yang cukup lama, sebelum summit kami mengisi perut dengan bubur dan mie instan untuk mencukupi karbohidrat. Pukul 11 malam kami baru beranjak dari campground. Gemuruh kawah jogring saloko menyambut disertai dengan hujan abunya, untuk saya yang baru merasakannya memang cukup membuat nyali ciut. Track pendakian mulai curam dan berbatu, setiap 15 menit kami berhenti untuk memastikan kondisi rombongan agar tetap aman. Sekitar pukul 2 kami sampai di batas vegetasi udara dingin mulai terasa. Jalan Panjang dan curam terlihat didepan mata, disinilah pendakian gunung semeru sesungguhnya. Beberapa anggota rombongan sempat kena mental dan berpikir untuk kembali ke camp, namun setelah diberi semangat dan wejangan dia pun melanjutkan perjalanan.

Track legendaris gunung semeru dengan pasir kerikilnya cukup merepotkan. Mungkin semboyan naik 3 langkah turun 2 langkah cocok disematkan pada track ini. Mental dan fisik benar-benar terkuras di track ini. Baru 10 menit berjalan kami beristirahat untuk mengatur nafas karena kadar oksigen yang semakin menipis, hal tersebut terus berulang selama perjalanan. Sempat di tengah perjalanan tertidur karena sangking lelahnya, untungnya dibangunkan kawan saya untuk melanjutkan pejalanan dan menjaga agar tubuh tetap hangat. Ya, kami hanya beristirahat sejenak karena kalau lebih dari 10 menit ditakutkan tubuh mulai dingin dan rentan terkena hipotermia. 3 jam berjalan baru terlihat pancaran sinar dari ujung horizon, namun puncak belum terlihat. Perlahan tapi pasti kami terus merangkak naik 1 jam kemudian terlihat pelakat untuk mengenang aktivis Soe hok gie dan bendera Indonesia di belakangnya, akhir dari perjuangan yang panjang. Rasa syukur dan takjub akan kuasa sang pencipta terus terucap.


7 juni 2021 salah satu hari yang menakjubkan dalam hidup saya, berada di atap pulau jawa merupakan takdir yang indah tapi bukan untuk dibanggakan melainkan di ambil pelajaran. Bahwa manusia tidak sepatutnya membanggakan diri, karena setiap langkahnya ada campur tangan tuhan didalamnya. Sekian…

Salam Lestarai…

 

Wani…!


Estimasi Waktu Pendakian

Ranu Pani - Pos 1                               : 1 jam
Pos 1 - Pos 2                                        : 45 menit
Pos 2 - Pos 3                                        : 1 jam
Pos 3 - Pos 4                                        : 1 jam
Pos 4 - Ranu Kumbolo                       : 15 menit
Ranu Kumbolo - Oro-oro Ombo      : 30 menit
Oro-oro Ombo - Cemoro Kandang  : 30 menit
Cemoro kandang  - Jambangan        : 1,5 jam
Jambangan - Kalimati                         : 30 menit
Kalimati - Cemoro Tunggal                : 3 jam
Cemoro Tunggal - Mahameru          : 4 jam

Post a Comment

2 Comments

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)